DCKTR Kabupaten Bekasi Rampungkan 20 Pembangunan Gedung Sekolah

0
263

LINIBERITA.ID, CIKARANG PUSAT – Para siswa di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi akhirnya bisa belajar dengan nyaman setelah pembangunan sekolah mereka rampung. Tercatat ada 20 lokasi sekolah yang selesai dibangun dan siap digunakan di pertengahan tahun 2022 ini.

Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, ini merupakan tahap pertama dari masifnya pembangunan sekolah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas yang dilakukan pihaknya tahun ini.

“Tidak ada yang berubah, hanya saja kami melakukan berbagai percepatan agar pembangunan itu dapat cepat dirasakan masyarakat. Jika konteksnya sekolah, tentu saja agar bisa dirasakan oleh siswa, belajar menjadi nyaman,” kata Dani Ramdan.

Seperti diketahui, ruang kelas yang rusak menjadi persoalan serius yang tidak kunjung terselesaikan di Kabupaten Bekasi. Namun, dengan percepatan yang dilakukan, banyaknya sekolah yang rusak itu dapat diperbaiki secara bertahap.

“Kemudian sikronisasi pun mulai tahun ini dilakukan. Sehingga apa yang dibutuhkan Dinas Pendidikan, sekolah mana yang rusak, sesuai dengan sekolah yang dibangun. Ada tim gabungan khusus yang menangani ini,” ucap dia.

Kepala Bidang Bangunan Negara pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro mengatakan, pembangunan sekolah di 20 lokasi rampung dikerjakan. Dari puluhan lokasi itu terdapat pula ruang kelas yang dibangun baru dan juga diperbaiki.

“Jadi ini pekerjaan yang sudah 100 persen selesai dan sudah PHO (Provisional Hand Over) atau serah terima pertama. Sudah kami lakukan monitoring dengan hasil pembangunan yang baik. Total ada 20 lokasi untuk sarana pendidikan dan dua untuk bangunan pemerintahan lainnya,” ucap Benny.

Salah satu sekolah yang rampung dibangun yakni SDN Lenggahjaya 01 Kecamatan Cabangbungin. Anggaran sebesar Rp 1.867.600.000 dialokasikan untuk merehabilitasi total ruang kelas yang rusak sedang dan berat. Kini sekolah di utara Kabupaten Bekasi ini memiliki bangunan dua tingkat dengan total enam ruang kelas baru.

Kemudian rehabilitasi total SDN Sukamaju 03 Kecamatan Tambelang yang juga rampung digelar. Dengan anggaran Rp 746.163.198, sekolah yang mengalami rusak berat tersebut kini memiliki dua ruang kelas baru yang representatif.

Dilihat dari target yang ditetapkan, pembanguan dua sekolah ini lebih cepat. “Dua sekolah ini kontrak kerjanya selesai November dan Desember tapi pertengahan September sudah selesai,” ucap Benny.

Secara keseluruhan, lanjut dia, Pemkab Bekasi telah menyiapkan pembangunan 447 ruang kelas dengan total anggaran Rp 206.083.989.109. Jumlah itu terdiri 95 proyek penambahan ruang kelas baru dan 352 proyek rehabilitasi ruang kelas yang rusak sedang dan rusak.

“Hingga kini progres pembangunannya untuk pembangunan fisik sudah 33,97 persen. Masih terus dilakukan pembangunan fisik di lapangan,” ucap dia.

Kendati masih terdapat banyak sekolah yang belum selesai dibangun, Benny memastikan, pembangunan tahun ini lebih cepat selesai dibangun sebelumnya. Sesuai target, awal Desember seluruh sekolah rampung dibangun.

“Jika tahun lalu masih ada pembangunan yang sampai mepet akhir tahun, sekarang tidak ada. Mayoritas bahkan selesai akhir November dan sisanya selesai awal Desember. Sesuai arahan pimpinan, ada percepatan,” ucap dia.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Beni Saputra mengatakan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi pastikan program proyek strategis daerah perbaikan atau bangunan negara di Kabupaten Bekasi berjalan baik dan sesuai Spek.

“Saat ini pembangunan infrastruktur dari bidang negara sudah berjalan diharapkan sesuai dengan spek, volume, gambar yang diharapkan baik dan bisa dirasakan masyarakat,” kata Beni.

Meski tender dijalankan diwaktu masa Covid, namun pihaknya tetap memperhatikan bangunan yang berkualitas dan sesuai spek.

Berbagai cara dilakukan dinas supaya infrastruktur bangunan negara tersebut sesuai harapan masyarakat yaitu dengan melakukan penyuluhan kepada pihak ketiga maupun sosialisasi supaya bangunan tersebut berkualitas.

“Ya karna ini kan tender pas zaman covid gitu kan supaya tetep diperhatikan kualitas bangunan infrastruktur tersebut, kami sering dilakukan penyuluhan dan pelatihan seperti itu,” tandasnya. (adv)